Karakter Trader Saham
Wednesday, May 25, 2022
Add Comment
Berikut adalah tipe / karakter trader saham yang umum
Scalping (Copet saham) adalah strategi trading untuk mencari cuan saham dalam waktu yang sangat singkat. Jadi, jangka waktu jual-beli nya hanya berjarak beberapa menit atau beberapa jam saja ya. Karena waktunya yang singkat itu, tentu saja tradingnya bisa bikin deg-degan alias bikin jantung mau copot. So, strategi scalping wajib dilakukan oleh mereka yang benar-benar paham dan sadar atas resiko.
Meski scalping mirip dengan day trading, tetapi scalping cukup beda karena modalnya biasanya cenderung lebih besar. Selain itu, day trading biasa dilakukan setiap hari, sedangkan scalping belum tentu dilakukan setiap hari. Scalper (copeter) biasanya melakukan open posisi hingga puluhan kali tiap hari dalam satu saham.
Tak heran saham-saham yang dipilih untuk scalping ini adalah saham-saham dengan pergerakannya yang liar alias fluktuatif.
2. Swing Trader
Swing trading adalah strategi jual beli saham untuk memperoleh keuntungan hanya dalam hitungan hari atau minggu. Pelaku swing trading disebut juga swing trader.
Swing trader biasanya lebih banyak menggunakan analisis teknikal dalam menentukan jual atau beli saham. Tetapi tidak mengabaikan analisis fundamental, tren, dan pola harga. Sebagai contoh membeli saham di area support yang kuat dan tidak lupa membaca news yang ada.
Baca Juga :Apakah Bisa Trading FOR LIVING ?
Setelah saham terbeli, biasanya swing trader akan mengambil posisi hold dalam jangka waktu tertentu, yaitu harian, mingguan atau bulanan, untuk mengeruk keuntungan dari naik turunnya harga saham.
Swing trader lebih mengutamakan tren di pasar, statistik saham dari sisi harga maupun volume yang diperdagangkan. Kemudian dalam waktu singkat melakukan jual atau beli saham.
Dalam jangka pendek, profit swing trading memang terlihat kecil. Biasanya kisaran 5% hingga 10% saja setiap minggu. Tetapi daripada rugi ya lebih baik untung tipis.
Secara akumulasi, keuntungan yang didapatkanya pun tidak sedikit. Namun jangan salah, strategi ini sanggup mencetak keuntungan yang besar ketika harga saham tinggi di awal perdagangan.
3. Position Trader
Position trader merupakan tipe trader yang jangka waktu investasinya paling lama jika dibandingkan tipe trader sebelumnya. Analisanya pun didasarkan atas gambaran teknikal, grafik harian, grafik mingguan, hingga grafik bulanan karena tujuan utama dari position trading adalah memperoleh keuntungan besar dengan waktu yang di tetapkan.
Untuk itu, seorang position trader perlu melakukan analisa akurat agar terhindar dari saham yang memiliki fundamental kurang baik karena akan berpengaruh terhadap tumbuhnya potensi kerugian. Adapun karakteristik dari position trader adalah selalu melihat dan berusaha mengikuti tren apa yang tengah berlangsung pada pasar modal dan melakukan penjualan saham disaat telah menembus titik resistant tertinggi.
1. Scalper
 |
| Bekti scalper |
Meski scalping mirip dengan day trading, tetapi scalping cukup beda karena modalnya biasanya cenderung lebih besar. Selain itu, day trading biasa dilakukan setiap hari, sedangkan scalping belum tentu dilakukan setiap hari. Scalper (copeter) biasanya melakukan open posisi hingga puluhan kali tiap hari dalam satu saham.
Tak heran saham-saham yang dipilih untuk scalping ini adalah saham-saham dengan pergerakannya yang liar alias fluktuatif.
2. Swing Trader
 |
| miss Ellen traderwati |
Swing trading adalah strategi jual beli saham untuk memperoleh keuntungan hanya dalam hitungan hari atau minggu. Pelaku swing trading disebut juga swing trader.
Swing trader biasanya lebih banyak menggunakan analisis teknikal dalam menentukan jual atau beli saham. Tetapi tidak mengabaikan analisis fundamental, tren, dan pola harga. Sebagai contoh membeli saham di area support yang kuat dan tidak lupa membaca news yang ada.
Baca Juga :Apakah Bisa Trading FOR LIVING ?
Setelah saham terbeli, biasanya swing trader akan mengambil posisi hold dalam jangka waktu tertentu, yaitu harian, mingguan atau bulanan, untuk mengeruk keuntungan dari naik turunnya harga saham.
Swing trader lebih mengutamakan tren di pasar, statistik saham dari sisi harga maupun volume yang diperdagangkan. Kemudian dalam waktu singkat melakukan jual atau beli saham.
Dalam jangka pendek, profit swing trading memang terlihat kecil. Biasanya kisaran 5% hingga 10% saja setiap minggu. Tetapi daripada rugi ya lebih baik untung tipis.
Secara akumulasi, keuntungan yang didapatkanya pun tidak sedikit. Namun jangan salah, strategi ini sanggup mencetak keuntungan yang besar ketika harga saham tinggi di awal perdagangan.
3. Position Trader
 |
| legenda pasar modal warrent buffet |
Position trader merupakan tipe trader yang jangka waktu investasinya paling lama jika dibandingkan tipe trader sebelumnya. Analisanya pun didasarkan atas gambaran teknikal, grafik harian, grafik mingguan, hingga grafik bulanan karena tujuan utama dari position trading adalah memperoleh keuntungan besar dengan waktu yang di tetapkan.
Untuk itu, seorang position trader perlu melakukan analisa akurat agar terhindar dari saham yang memiliki fundamental kurang baik karena akan berpengaruh terhadap tumbuhnya potensi kerugian. Adapun karakteristik dari position trader adalah selalu melihat dan berusaha mengikuti tren apa yang tengah berlangsung pada pasar modal dan melakukan penjualan saham disaat telah menembus titik resistant tertinggi.
0 Response to "Karakter Trader Saham"
Post a Comment